Blogroll

28 September 2011

KEPRIBADIAN GANDA ( Siti Muyasaroh, S.Sos)

KARYA ILMIAH
KEPRIBADIAN GANDA
Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Bimbingan Menulis

logo yudharta

Dosen pembimbing :
Siti Muyasaroh, S. Sos

Disusun oleh :
Abdulloh Sabiq Khozin
NIM : 2010.69.11.0004

FAKULTAS PSIKOLOGI
JURUSAN ILMU PSIKOLOGI
UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN
2011

KEPRIBADIAN GANDA
Akhir-akhir ini sering kita temukan peristiwa-peristiwa na’as seperti perampokan, pencurian, pembunuhan, pemerkosaan, dan sebagainya. Kasus-kasus seperti ini tentunya sudah tidak asing lagi dalam kehidupan kita sehari-hari. Apalagi jika kita menonton televisi, membaca koran, ataupun media  lainnya, tentulah kasus-kasus seperti itu tidak akan terlewatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pihak kepolisian pun tidak henti-hentinya dan tanpa jenuh memberantas dan mengamankan kasus-kasus seperti itu. Tetapi masih ada saja yang lolos atau tetap berbuat jahat. Kasus-kasus seperti pembunuhan, pemerkosaan, peredaran narkoba, kenakalan remaja dan sebagainya, tentunya tidak lepas dari beberapa faktor, seperti orang mencuri dikarenakan dempetan ekonomi yang berkepanjangan, orang menggunakan narkoba dikarenakan ketercanduan yang tidak dapat dielakkan, remaja yang nakal dikarenakan kurangnya kasih sayang dari orang tua dan lingkungan sekitar, dan orang yang membunuh juga dapat dikarenakan rasa dendam, marah pada sesorang, sakit hati dan lain-lain.
Sampai saat ini kasus-kasus di kabupaten Pasuruan terhitung sejak 2010 mengalami kenaikan hingga 6,46 %. Kapolres Pasuruan AKBP Syahardiantono mengatakan, total kasus kriminal yang terjadi pada tahun 2010 di Kabupaten Pasuruan sebanyak 1197. Dari jumlah kejadian kriminal sebanyak itu, yang berhasil diungkap oleh Polres Pasuruan sebanyak 871 kejadian. (http://www.pasuruan.info/article-3439-tahun-2010-angka-kriminalitas-di-pasuruan-meningkat.html)
Sebenarnya hal itu semua tidak lepas dari peran orang tua atau keluarga dan lingkungan sekitar yang membentuk kepribadian tiap individu dalam berperilaku bermasyarakat dan bernegara. Karena ada tetuah mengatakan “kebaikan orang dapat dilihat dari kepribadiannya, jika kepribadiannya baik, maka baik pula perilakunya dan begitu pula sebaliknya”.
Banyak para ahli yang mendefinisikan kepribadian. Salah satu yang paling penting menurut Gordon W.Allport. kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psiko-fisik indvidu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran indvidu secara khas. Terjadinya Interaksi psiko-fisik mengarahkan tingkah laku manusia. Maksud dinamis pada pengertian tersebut adalah perilaku mungkin saja berubah-ubah melalui proses pembelajaran atau melalui pengalaman-pengalaman, reward, punishment, pendidikan dan sebagainya.
            Jadi, dapat disimpulkan jikalau orang yang berkelakuan buruk atau tidak baik, maka kepribadiannya tidak baik pula. Oleh karena kepribadian adalah sesuatu yang khas pada tiap individu, faktor pembentuk kepribadianpun bermacam-macam, yang paling dominan adalah dari peran orang tua atau keluarga. Jika anak sudah dididik dan diberi kasih sayang sejak dalam kandungan, maka kelak jika anak dewasa dia akan menjadi pribadi yang tangguh, cerdas, penuh kasih sayang dan perhatian terhadap dirinya sendiri serta orang-orang maupun lingkungan sekitarnya. Begitu pula sebaliknya, jika anak sejak dalam kandungan tidak dididik dan tidak diberi kasih sayang, maka kelak jika anak sudah dewasa dia akan menjadi anak yang berkepribadian buruk atau tidak baik, tidak peduli lingkugan sekitar, acuh tak acuh, sering berbuat onar dan sebagainya.
Namun, dalam kasus belakangan ini ada sesuatu yang lebih unik tentang kepribadian, yaitu pemecahan kepribadian atau yang lebih kita kenal dengan kepribadian ganda.
Pemecahan kepribadian atau lebih dikenal dengan nama alter ego, dan sering juga disebut kepribadian ganda, merupakan suatu keadaan di mana kepribadian individu terpecah sehingga muncul kepribadian yang lain. Kepribadian itu biasanya merupakan ekspresi dari kepribadian utama yang muncul karena pribadi utama tidak dapat mewujudkan hal yang ingin dilakukannya. Dalam bahasa yang lebih sederhana dapat dikatakan bahwa ada satu orang yang memiliki pribadi lebih dari satu atau memiliki dua pribadi sekaligus. Kadang si penderita tidak tahu bahwa ia memiliki kepribadian ganda, dua pribadi yang ada dalam satu tubuh ini juga tidak saling mengenal dan lebih parah lagi kadang-kadang dua pribadi ini saling bertolak belakang sifatnya (baik dan buruk).
            Mungkin tidak ada orang yang benar-benar bisa memahami masalah kepribadian ganda. Sebelum abad ke-20, gejala psikologi ini selalu dikaitkan dengan kerasukan setan. Namun, para psikolog abad ke-20 yang menolak kaitan itu menyebut fenomena ini dengan sebutan Multiple Personality Disorder (MPD). Berikutnya, ketika nama itu dirasa tidak lagi sesuai, gejala ini diberi nama baru, Dissociative Identity Disorder (DID). DID atau kepribadian ganda dapat didefinisikan sebagai kelainan mental dimana seseorang yang mengidapnya akan menunjukkan adanya dua atau lebih kepribadian (alter) yang masing-masing memiliki nama dan karakter yang berbeda. Mereka yang memiliki kelainan ini sebenarnya hanya memiliki satu kepribadian, namun si penderita akan merasa kalau ia memiliki banyak identitas yang memiliki cara berpikir, temperamen, tata bahasa, ingatan dan interaksi terhadap lingkungan yang berbeda-beda. Walaupun penyebabnya tidak bisa dipastikan, namun rata-rata para psikolog sepakat kalau penyebab kelainan ini pada umumnya adalah karena trauma masa kecil. (http://terselubung.blogspot.com/2011/04/memahami-fenomena-kepribadian-ganda.html)
            Proses terbentuknya kepribadian yaitu dengan disosiasi , dengan menggunakan cara ini, seseorang anak dapat membuat pikiran sadarnya terlepas dari pengalaman mengerikan yang menimpanya (trauma). Misalnya pada Anak perempuan yang berulang-ulang mengalami penganiayaan seksual akan berusaha menyangkal pengalaman ini di dalam pikirannya supaya bisa terbebas dari rasa sakit yang luar biasa. Ia bisa mengalami "out of body experience" yang membuat ia "terlepas" dari tubuhnya dan dari pengalaman traumatis yang sedang berlangsung. Ia mungkin bisa merasakan rohnya melayang hingga ke langit-langit dan membayangkan dirinya sedang melihat kepada anak perempuan lain yang sedang mengalami pelecehan seksual. Dengan kata lain, identitas baru yang berbeda telah muncul. Kemudian Sebuah penghalang memori dibangun antara anak perempuan itu dengan identitas baru yang telah diciptakan. Sekarang, sebuah kesadaran baru telah terbentuk. Pelecehan seksual tersebut tidak pernah terjadi padanya dan ia tidak bisa mengingat apapun mengenainya. Apabila pelecehan seksual terus berlanjut, maka proses ini akan terus berulang sehingga ia akan kembali menciptakan banyak identitas baru untuk mengatasinya. Ketika kebiasaan disosiasi ini telah mendarah daging, sang anak juga akan menciptakan identitas baru untuk hal-hal yang tidak berhubungan dengan pengalaman traumatis seperti pergi ke sekolah atau bermain bersama teman.
            Jadi dapat disimpulkan bahwasannya orang yang berkepribadian ganda setelah melakukan kejahatan dia tidak akan mengakui perbuatannya, dalam artian dia memang benar-benar tidak tahu atas perbuatan yang telah dilakukannya. Karena kepriadian ganda di satu sisi bisa menjadi sangat baik, dan di lain sisi bisa menjadi orang yang amat jahat.
Kasus-kasus mengenai kepribadian ganda juga banyak dijumpai diberbagai belahan dunia, Salah satu kasus paling terkenal dalam hal kepribadian ganda adalah kasus yang dialami oleh Shirley Ardell Mason. Untuk menyembunyikan identitasnya, Cornelia Wilbur, sang psikolog yang menanganinya dan menulis buku mengenainya, menggunakan nama samaran Sybil Isabel Dorsett untuk menyebut Shirley. Dalam sesi terapi yang dilakukan oleh Cornelia, terungkap kalau Sybil memiliki 16 kepribadian yang berbeda, diantaranya adalah Clara, Helen, Marcia, Vanessa, Ruthi, Mike (Pria), Sid (Pria) dan lain-lain. Menurut Cornelia, 16 identitas yang muncul pada diri Sybil berasal dari trauma masa kecil akibat sering mengalami penyiksaan oleh ibunya. Kisah Sybil menjadi terkenal karena pada masa itu kelainan ini masih belum dipahami sepenuhnya. Bukunya menjadi best seller pada tahun 1973 dan sebuah film dibuat mengenainya.
Kasus yang serupa dialami oleh William Stanley Milligan atau Billy Milligan Dia adalah orang pertama dalam sejarah Amerika yang dianggap tidak bersalah atas berbagai tindak kejahatan serius dengan alasan tidak sehat (gila). Billy Milligan menderita kepribadian ganda sehingga dia memiliki 24 kepribadian yang berbeda satu dengan yang lain. Billy Milligan pertama kali memunculkan alter egonya pada saat ia berusia 3 tahun, yang bernama christine, seorang gadis kecil yang menderita disleksia. Beberapa alter egonya ternyata  menyelamatkan nyawanya, pada saat Billy memasuki usia 16 tahun, ia mencoba bunuh diri, tetapi alter ego yang bernama Ragen (rage again) menghentikan tubuhnya, serta menghindarkan Billy dari percobaan bunuh dirinya. Jumlah alter ego Billy ada 24, 10 dari mereka adalah "mereka yang diinginkan", dan sisanya adalah "yang tidak diinginkan", fusi dari semua alter ego tersebut akan memunculkan satu kepribadian, yaitu disebut sebagai sang guru. Kisahnya diangkat dalam sebuah novel yang berjudul  "24 Wajah Billy". Esensi dari buku ini adalah tentang bagaimana Billy Milligan bisa memiliki alter ego, semua itu dia munculkan karena pelecehan seksual oleh ayah tirinya, serta perjuangan seorang William Stanley Milligan untuk bisa meraih kebebasannya, salah satu alter ego dari Billy merupakan seorang wanita yang memilki penyimpangan seksual, adalana yang memperkosa 3 gadis muda dari 3 tempat yang berbeda. Kisah hidup Billy juga telah diadaptasi ke dalam layar lebar. (http://xnews-hawkson-blogmisteri.blogspot.com/2010/06/multiple-personality-disorder.html)
Kasus kepribadian ganda tidak hanya terjadi di benua Eropa, tetapi kasus seperti ini juga telah terjadi di Indonesia. Very Idham Henyansyah, atau dikenal dengan panggilan Ryan (lahir di Jombang, 1 Februari 1978; umur 32 tahun) adalah seorang tersangka pembunuhan berantai di Jakarta dan Jombang. Kasusnya mulai terungkap setelah penemuan mayat termutilasi di Jakarta. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, terungkap pula bahwa Ryan telah melakukan beberapa pembunuhan lainnya dan dia mengubur para korban di halaman belakang rumahnya di Jombang. Ryan adalah bungsu dari dua bersaudara. Kakaknya Mulyo Wasis (44) adalah saudara satu ibu namun lain ayah. Sejak kecil Ryan lebih sering berpisah dengan kedua orang tuanya dan tinggal di pesantren. Ayah Ryan, Ahmad Maskur, pensiunan satpam sebuah pabrik gula dan Kasiatun, istrinya, lebih suka tinggal di rumah Mulyo Wasis. Perilaku Ryan banyak berubah ketika ia duduk di bangku SMP. Dia lebih banyak menekuni kegiatan perempuan seperti menari dan berdandan. Di sekolah Ryan dikenal lebih dekat dan lebih banyak berteman dengan perempuan, dia juga banyak terlibat kegiatan kesenian, terutama menari. Namun demikian Ryan dikenal cerdas, cekatan, dan pandai bergaul.
Tapi na’as, dia sekarang menjadi pembunuh yang kejam atau lebih dikenal di masyarakat sebagai tukang jagal nyawa (pencabut nyawa). (http://xnews-hawkson-blogmisteri.blogspot.com/2010/06/multiple-personality-disorder.html)
Dalam kepribadian seseorang, tentulah sangat sulit jika kita memprediksi mana orang yang berkepribadian ganda, maka untuk antisipasi atau waspada tentulah kita harus mengetahui bagaimana ciri-ciri orang tersebut (orang yang berkepribadian ganda).
Ciri-ciri pengidap kepribadian ganda adalah pada identitas yang menyertai perubahan penampilan atau emosi tersebut. Misalkan orang yang suka mengubah penampilan atau sering mengalami perubahan emosi. Untuk mengerti lebih dalam bagaimana cara membedakannya, ada 4 ciri yang dapat dilihat, jika di dalam diri seseorang terdapat 4 ciri ini, maka bisa dipastikan kalau ia mengidap kepribadian ganda. Yang pertama ia harus ada dua atau lebih identitas atau kesadaran yang berbeda di dalam dirinya. Yang kedua kepribadian-kepribadian ini secara berulang mengambil alih perilaku orang tersebut (Switching). Yang ketiga ada ketidak mampuan untuk mengingat informasi penting yang berkenaan dengan dirinya yang terlalu luar biasa untuk dianggap hanya sebagai lupa biasa. Dan yang terkhir gangguan-gangguan yang terjadi ini tidak terjadi karena efek psikologis dari substansi seperti alkohol atau obat-obatan atau karena kondisi medis seperti demam dan sebagainya. Dari ke empat poin ini, poin nomor tiga yang memegang peranan sangat penting.
Dan 98 % mereka yang mengidap kepribadian ganda mengalami amnesia ketika sebuah identitas muncul (switching). Ketika kepribadian utama berhasil mengambil alih kembali, ia tidak bisa mengingat apa yang telah terjadi ketika identitas sebelumnya berkuasa. Walaupun sebagian besar psikolog telah mengakui adanya kelainan kepribadian ganda ini, namun sebagian lainnya menolak mengakui keberadaannya. Mereka mengajukan argumennya berdasarkan pada kasus Sybill yang ternama.
            Dengan mengetahui ciri-ciri tersebut, minimal kita dapat waspada pada setiap kegiatan orang yang berkepribadian ganda, karena orang tersebut dapat juga membahayakan (karena salah satu kepribadiannya yang jahat) bagi dirinya sendiri maupun lingkungan sekitar. Lebih-lebih kita dapat menyembukannya dengan cara membawa ke psikolog ataupun psikiater.

Dan Tidaklah Aku Menciptakan Jin dan Manusia Kecuali untuk Beribadah Kepada-Ku Adz Dzariyat : 56

Dan Tidaklah Aku Menciptakan Jin dan Manusia Kecuali untuk Beribadah Kepada-Ku (Adz Dzariyat : 56)




DAFTAR PUSTAKA
10.  QS. Adz Dzariyat : 56

0 komentar:

Posting Komentar