Blogroll

18 September 2011

TEKNIK PSIKOTERAPI (Yumei Astuti, S.Psi, M.Si, psikolog)


TEKNIK PSIKOTERAPI
 Psikoterapi berarti pengobatan gangguan mental dengan cara psikologis (bukan fisik atau biologis), untuk memodifikasi perilaku, pikiran dan emosinya, sehingga mereka dapat menggembangkan cara yang lebih berguna untuk mengatasi strees dan menghadapi orang lain. Mereka melibatkan hubungan antara dua orang: klien (pasien) dan ahli terapi.
Macam-macam metode psikoterapi :

Jenis-jenis Psikoterapi         :
  1. Psikoanalisis
Teori psikoanalitik tentang kepribadian menyatakan bahwa setiap individu terdapat kekuatan-kekuatan yang saling berlawanan (id, ego, dan superego) yang menyebabkan konflik internal tidak terhindarkan. Freud percaya bahwa gangguan psikologi disebabkan oleh konflik tersebut, yang bisasnya berawal pada masa anak-anak dini, di mana individu tidak menyadarinya; impuls dari emosi yang terlibat telah direpresi ke bawah sadar.
Konflik bawah sadar antara impuls agresif dan seksual dari id dan larangan-larangan yang dikeluarkan oleh ego dan superego dianggap Freud sebagai yang paling penting untuk tindakan maladaptif selanjutnya.
Asumsui penting dari psikoanalisis adalah bahwa masalah yang dialami seseorang pada saat ini tidak dapat dipecahkan dengan baik tanpa memahami sepenuhnya dasar bawah sadarnya dalam hubungan awal dengan orangtua dan saudara kandungnya. Tujuan psikoanalisis adalah mengangkat konflik (emosi dan motif yang direpresi) ke kesadaran sehingga dapat ditangani dengan cara yang lebih rasional dan realistik.

Asosiasi Bebas dan Analisis Mimpi
Asosiasi bebas klien diminta membebaskan kekangan terhadap pikiran dan perasaanya, dan diminta mengatakan apa saja yang muncul dipikiran tanpa mensensor atau mengeditnya. Analisis mimpi Freud yakin bahwa mimpi adalah “jalan kerajaan menuju ke alam bawah sadar”, Freud membedakan antara isi mimpi manifes (jelas sadar) dan isi mimpi laten (tersembunyi, tidak disadari).

Transferensi
Kecenderungan klien untuk menjadikan ahli terapi sebagai respons emosional. Freud berpendapat bahwa transferensi sikap ini sebagai cara untuk menjelaskan kepada pasien asal mula banyak kekuatiran dan ketakutan mereka dari masa anak-anak.

Interpretasi
Merupakan suatu hipotesis yang meringkaskan suatu segmen perilaku klien dan menawarkan suatu penjelasan tentang motivasinya. Interpretasi mungkin juga berbentuk meminta perhatian terhadap resistensi pasien.

Working Through
            Sambil analisis berjalan, pasien mengalami proses reedukasi yang panjang yang dikenal sebagai working through. Dengan memeriksa konflik yang sama saat hal itu muncul diberbagi situasi, klien menjadi memehaminya dan melihat betapa meresapnya (pervasifnya) sikap dan perilaku.

Psikoanalisis merupakan proses yang panjang, intensif dan mahal. Klien dan ahli analisis biasanya bertemu dalam sesi 50 menit selama beberapa kali setiap minggu selama sedikitnya satu tahun, dan sering kali beberapa tahun. Psikoanalisis paling berhasil pada individu yang sangat bermotivasi untuk memecahkan masalahnya, yang dapat memverbalisasikan perasaanya dengan cukup mudah, dan yang dapat menerimanya.

  1. Terapi Psikoanalitik atau Terapi Psikodinamik
Mereka memiliki kesamaam pandangan bahwa gangguan mental berakar dari konflik dan ketakutan bahwa sadar. Ahli analisis ego (seperti Karen horney dan Heinz hartman) memberikan penekanan yang lebih besar pada peranan ego yang rasional dan pemecah masalah dalam mengarahkan perilaku dan dengan demikian memberikan penekanan yang lebih lemah pada peranan dorongan seksual dan agresif bawah sadar.
Tetapi yang masih penting adalah keyakinan ahli terapi psikoanalitik bahwa motif dan ketakutan bawah sadar adalah inti dari sebagian besar masalah emosional dan bahwa tillikan serta proses working through adalah penting untuk menyembuhkan (Auld dan Hyman, 1991)
Terapi psikoanalitik biasanya lebih singkat, lebih flekibel, dan tidak terlalu intensif. Sesi dijadwalkan lebih jarang, biasanya satu kali dalam setiap minggunya. Terdapat penekanan yang lebih lemah pada rekonstruksi lengkap masa anak-anak dan lebih diperhatikan masalah yang ditimbulkan dari cara individu sekarang berinteraksi dengan orang lain.

  1. Terapi Perilaku
Terapi perilaku didasarkan pada prinsip belajar dan pengkondisian, ahli terapi perilaku berpendapat bahwa perilaku maladaptif merupakan cara yang dipelajari untuk mengatasi stress dan sebagian teknik yang dikembangkan dalam penelitian ekspetrimental tentang belajar dapat digunakan untuk mengganti respons yang lebih tepat. Ahli terapi menyatakan bahwa, walaupun pencapaian tilikan adalah tujuan yang penting, tetepi hal ini tidak menjamin perubahan perilaku.
Desensitisasi dan Pemaparan Sistematik
Desensitisasi sistematik dapat dipandang sebagai proses deconditioning atau counterconditioning. Prosedur ini sangat efektif untuk menghilangkan rasa takut atau fobia. Prinsip terapi adalah memasukkan suatu respons yang bertentangan dengan kecemasan---- yaitu, relaksasi.
Penguatan sistematik (systematic reinforcement) proses belajar yang mendasari adalah counterconditioning atau pemadaman, desensitisasi sismtematik dan pemaparan didasarkan pada prinsip pengkondisian klasik, penguatan sistematik merupakan metode yang efektif untuk memodifikasi perilaku, terutama anak-anak.

Pemodelan
Cara lain yang efektif untuk mengubah perilaku adalah pemodelan (modeling : mencontoh ), yang menngunakan observasional. Karena mengamati contoh lain adalah prinsip utama dalam proses belajar pada manusia, mengamati orang yang menunjukan perilaku adaptif harus mengajarkan orang dengan respons maladaptif strategi mengatasi masalah yang lebih baik.
Pemodelan adalah cara yang efektif untuk mangatasi kecemasan dan ketakutan karena memberikan kesempatan kepada klien untuk mengamati orang lain mengalami situasi penimbul kecemasan tanpa menjadi terluka.

Pengulangan Perilaku
Dalam sesi terapi, pemodelan sering kali dikombinasikan dengan permainan simulasi (role-playing), atau pengulangan perulaku. Ahlil terapi membantu klien mengulang atau mepraktekkan perilaku yang lebih adaptif.
Bidang lain di mana pengulangan perilaku digunakan untuk membentuk kecakapan social adalah pelatihan ketegasan dengan melatih respon ketegasan (pertama dalam permainan simulasi dengan ahli terapi dan kemudian dalam situasi kehidupan nyata), klien tidak hanya mengurangi kecemasan tetapi juga membentuk teknik yang lebih efektif. Ahli terapi menentukan jenis situasi di mana klien adalah pasif dan kemudian membantunya memikirkan hal itu dan mempraktekkan beberapa respons ketegasan yang mungkin efektif. Ahli terapi mencoba mengajarkan klien untuk mengekspresikan kebutuhannya dalam cara yang langsung dan kuat, tetapi tidak dipandang oleh orang lain sebagai permusuhan atau ancaman.

Pengaturan Dirii
Pengaturan dini melibatkan pemantuan, atau pengamatan perilaku diri sendiri dan menggunakan berbagi teknik penguatan diri sendiri, menghukum diri sendiri, pengendalian atas kondisi stimulus, mengedepankan respons bertentangan untuk merubah perilaku maladptif. Penguatan diri adalah memberi hadiah kepada diri anda segera setelah mencapai tujuan spesifik ; hadiah dapat berupa pujian untuk diri sendiri, menonton program televise kesukaan, menelpon kawan, makan makanan kesukaan. Menghukum diri sendiri adalah menyusun beberapa konsekuensi yang tidak menyenangkan karena gagal mencapai tujuan, seperti malarang diri anda untuk menikmati yang anda sukai (tidak menonton program televisi favorit, misalnya) atau melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan (seperti membersihkan kamar).

  1. Terapi Perilaku Kognitif
Terapi kognitif perilaku adalah istilah umum untuk metode terapi yang menggunakan teknik modifikasi perilaku tetapi juga memasukkan prosedur yang dirancang untuk merubah keyakinan maladaptif. Ahli terapi mencoba membantu orang yang mengembalikan emosional yang mengganggu, seperti kecemasan dan depresi, dengan mengajarkan mereka cara yang lebih efektif untuk menginterpretasikan dan memikirkan pengalaman mereka. Kompone perilaku dari terapi menjadi peranan jika ahli terapi mendorong klien untuk membentuk jalan alternatif menguji implikasinya.

  1. Terapi Humanistik
Terapi humanistik menekankan kecenderungan alami individu ke arah pertumbuahan dan aktualisasi dini. Terapi humanistik membantu orang mengenali diri mereka yang sesungguhnya dan membuang keputusannya sendiri tentang kehidupan dan perilaku mereka. Tujuan terapi hunistik adalah mempermudah eksplorasi pikiran dan perasaan individu itu sendiri dan membantu individu sampai pada pemecahannya sendiri.
  1. Pendekatan Eklektik
Untuk membantu seorang klien memahami asal mula masalahnya, ahli terapi ekektik mungkin menduskisikan aspek tertentu riwayat pasien tetapi mungkin merasa tidak perlu mengeksplorasi pengalaman masa anak-anak seluas yang dilakukan ahli psikoanalisis. ahli terapi ini memilih dari berbagi teknik yang paling tepat untuk klien tertentu. Sebagian ahli terapi menkhususkan diri dalam masalah spesifik, seperti alkoholisme, disfungsi seksual atau depresi.

  1. Terapi Kelompok
Terapi kelompok memberikan kesempatan bagi para klien untuk memecahkan masalahnya dengan kehadiran orang lain, untuk mengamati bagaimana reaksi orang lain terhadap perilaku mereka, dan untuk mencoba metode resposns yang baru jika metode lama terbukti tidak memuaskan. Terapi kelompok sering digunakan sebagai pelengkap psikoterapi individual.
Ahli terapi dengan berbagai orientasi (psikoanalitik, humanistik, dan kognitif perilaku) telah memodifikasi teknik mereka agar dapat diterapkan dalam kelompok terapi. Ahli terapi biasanya tetap berada di belakang layar, memberi kesempatan bagi para anggota untuk saling bertukar pengalaman, mengomentari perilaku seseorang, dan mendiskusikan masalah mereka sendiri dan masalah para anggota lain dari kelompok itu. Tetapi, di sebagian kelompok, ahli terapi berperan sangat aktif.

  1. Terapi Marital dan Keluarga
Terapi marital dan terapi keluarga dapat dianggap bentuk khusus terapi kelompok. Penelitian menunjukkan bahwa terapi bersama untuk kedua pasangan lebih efektif dalam memcahkan masalah perkawinan dibandingkan terapi individual kepada hanya salah satu pasangan (gurman dan keniskern, 1981).
Terdapat banyak pendekatan terapi marital, tetapi sebagian besar difokuskan pada membantu pasangan mengkomunikasikan perasaan mereka, membentuk pemahaman dan kepekaan yang lebih besar terhadap kebutuhan satu sama lain, dan mendapatkan cara yang lebih efektif untuk mengatasi konflik mereka. Dasar pikiran terapi keluarga adalah bahwa masalah yang ditunjukkan oleh seorang pasien merupakan tanda ada sesuatu yang tidak benar diseluruh keluarga ; sistem keluarga tidak berjalan dengan baik, kesulitan mungkin terletak dalam komunikasi yang buruk di antara anggota keluarga atau dalam persekongkolan beberapa anggota keluarga, sehingga mengucilkan anggota keluarga lainnya.
Di dalam terapi keluarga, keluarga bertemu secara teratur dengan satu atau dua orang ahli terapi (biasanya seorang pria dan wanita). Ahli terapi, sambil mengamati interaksi di antara anggota keluarga, mencoba membantu tiap anggota untuk menyadari cara dirinya berhubungan dengan orang lain dan bagaimana tindakannya berperan dalam timbulnya masalah keluarga. Kadang-kadang rekaman videotape diputar ulang untuk membuat anggota keluarga menyadari bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain. Di lain waktu, ahli terapi mungkin mengunjungi keluarga di rumahnya untuk mengamati konflik dan percakapan yang terjadi dalam situasi alaminya.

EFEKTIVITAS PSIKOTERAPI

Menilai Psikoterapi
Psikoterapi dianggap efektif jika perbaikan klien setelah terapi lebih besar dibandingkan perbaikan yang terjadi tanpa terapi dalam periode waktu yang sama. Sebagian orang melaporkan bahwa mereka merasa lebih baik karena semata-mata untuk menyenangkan ahli terapi atau untuk meyakinkan diri mereka bahwa uang yang dikeluarkan adalah berguna. Penilaian suatu kemajuan harus mencakup sekurangnya tiga pengukuran yang independen : penilaian klien tentang kemajuan ; penilaian ahli terapi ; dan penilain pihak ketiga, seperti anggota keluarga dan kawan atau klinisi yang tidak terlibat dalam terapi.
Parameter keberhasilan lainnya yang dapat digunakan dalam menilai efektivitas psikoterapi antara lain skor pada tes (seperti Minnesota Multiple Personality Inventor atau Beck Depresion Invetory) dan, pada kasus terapi perilaku, perubahan pada perilaku sasaran (seperti menurunnya tindakan kompulsif). Pengukuran kemajuan dalam kehidupan seseorang di luar situasi terapi----bekerja secara lebih efektif di tempat kerja atau sekolah, lebih jarang minum minuman keras, penurunan aktifitas antisosial----lebih bermakna tetapi sering kali sulit untuk didapatkan dalam penilitian jangka panjang efektivitas psikoterapetik.

Membandingkan Psikoterapi
Psikoterapi menghasilkan perbaikan yang lebih besar dibandingkan tanpa terapi, sejumlah tinjauan telah menganalisis peneletian di mana hasil dari psikoterapi yang berbeda dibandingkan (sebagai contohnya, Bertin & Lambert, 1978; Smith, Glass, & Miller, 1980;  Ranchman & Wilson, 1980)

Faktor Umum Dalam Psikoterapi
Faktor lain yang umum untuk sebagian besat psikoterapi, tetapi yang kurang diperhatikan saat ahli terapi menulis apa yang mereka lakukan, mungkin lebih penting (Garfield, 1980; Orlinsky & Howard, 1987)
Hubungan Interpersonal Yang Hangat dan Saling Percaya
Penelitian menyatakan bahwa ahli terapi perilaku yang berpengalaman menunjukkan cukup banyak empati dan kedalaman keterlibatan interpersonal seperti yang ditunjukkan oleh ahli terapi psikoananlitik yang berpengalaman (Sloane dkk., 1975). Ahli terapi memahami masalah kita dan percaya kita dapat memecahkannya mendapatkan kepercayaan kita, yang meningkatkan rasa kompetensi dan percaya diri kita bahwa kita dapat berhasil.

Ketentraman Hati dan Dukungan
Dalam faktanya, ahli terapi yang paling berhasil, tanpa memandang metode psikoterapinya, adalah yang membentuk hubungan yang membantu dan suportif dengan kliennya (Luborsky dkk.,1985).
Desensitasi
Teknik terapi perilaku khusus yang ditujukan untuk membantu individu untuk membuang ketakutannya terhadap objek atau situasi tertentu. Dari sudut pandang teori belajar, mendiskusikan pegalaman menakutkan secara berulang di dalam lingkungan terapetik yang aman (di mana hukuman tidak akan terjadi) akan secara bertahap memadamkan kecemasan yang berkaitan dengan pengalaman tersebut.

Penguatan Respons Adaptif
Ahli terapi perilaku menggunakan penguatan (reinforcement) sebagai teknik untuk meningkatkan sikap dan tindakan positif. Ahli terapi perlu menyadari perannya dalam mempengaruhi klien dengan cara penguatan dan harus menggunakan pengetahuan ini secara sadar untuk memudahkan timbulnya perubahan yang diinginkan.

Pemahaman Atau Tilikan
Memberikan klien penjelasan atas perilaku atau perasaan yang ia rasakan sangat mengganggunya dan menunjukkan sejumlah aktivitas (seperti asosiasi bebas atau latihan relaksasi) yang diyakini oleh ahli terapi maupun klien dapat menghilangkan masalah-masalah pasien.


TERAPI BIOLOGIS

Pendekatan biologis dalam penyembuhan prilaku abnormal berpendapat bahwa gangguan mental, seperti penyakit fisik, disebabkan oleh disfungsi biokimiawi atau fisiologis diotak. Beberapa teori biologis telah dibahas dalam mendiskusikan etiologi skizofrenia dan gangguan mood. Terapi biologis mencakup pemakaian obat dan terapi elektro konvulsif.

OBAT PSIKOTERAPETIK

Sejauh ini terapi biologis yang paling berhasil adalah pemakaian obat untuk memodifikasi mood dan prilaku. Penentuan pada awal tahun 1950-an obat yang menghilangkan sebagian gejala skizofrenia merupakan sebuah terobosan besar dalam terapi individu yang mengalami gangguan parah.

Beberapa kelompok obat dikembangkan untuk menghilangkan kecemasan:

  1. Obat Kecemasan
Obat yang menurunkan kecemasan masuk ke golongan yang dinamakan benzodiazepin.
  1. Obat Antipsikotik
Sebagian besar obat anti psikotik yang menghilangkan gejala skizofrenia masuk ke golongan yang dinamakan phenothiazine.
  1. Bat Antidepresan
Obat Antidepresan membantu menaikan mood individu terdepresi.

TERAPI ELEKTROKONVULSIF

Pada terapi elektrokonvulsif (ECT), juga dikenal sebagai electroshock therapy, arus listrik kecil dialirkan ke otak untuk menghasilkan kejang yang mirip dengan kejang epileptik. ECT merupakan terapi yang popular pada tahun 1940 sampai 1960, sebelum obat antipsikotik dan anti depresan mudah diperoleh. Sekarang, ECT hanya digunakan pada kasus depresi parah jika pasien tidak berespons terhadap terapi obat.

MENINGKATKAN KESEHATAN MENTAL

A.    Fasilitas Masyarakat dan Paraprofesional
Berbagai fasilitas masyarakat dikembangkan sebagai tanggapan atas kebutuhan psikologis kelompok yang berbeda, antara lain:
    1. half way house
    2. residential cebters
    3. Rap centers
    4. youth cenyers



INTERVENSI KRISIS
Memberikan bantuan segera bagi individu dan keluarga yang sedang mengalami gangguan stres berat. Di situ seorang ahli terapi membantu menjelaskan masalah, memberikan ketentraman, menyarankan rencana tindakan, dan memobilisasi dukungan dari badan lain atau anggota keluarga.

PARA PROFESIONAL SEBAGAI PENETRAPI
Sebagian besar program masyarakat yang telah kita diskusikan tidak dapat berjalan baik tanpa bantuan para profesional. Karena kebutuhan akan pelayanan psiologisjauh lebih tinggi dari jumlah ahli terapi yang tersedia, masyarakat yang peduli emiliki peranan yang sangat besar. Individu dari semua usia dan latar belakang telah dilatih untuk bekerja di bidang kesehatan mental masyarakat.

B.     Meningkatkan Kesehatan Emosional Anda Sendiri
Selain mencari bantuan profesional, terdapat banyak cara yang dapat kita lakukan untuk secara positif mempengaruhi kesehatan psikologis kita sendiri. Dengan memantau perasaan dan prilaku kita sendiri, kita dapat menentukan jenis tindakan dan situasi yang menyebabkan kita mengalami kesulitan, dan sebaliknya, jenis situasi yang bermanfaat bagi kita. Dengan mencoba menganalisis motif dan kemampuan kita, kita dapat meningkatkan kapasitas kita untuk secara aktif membuat keputusan bagi kehidupan kita, bukan secara pasif menerima apa yang datang.
           
1.      Terima Perasaan Anda
Kemarahan, kesedihan, ketakutan dan perasaan tidak memiliki gagasan atau tujuan adalah emosi yang tidak menyenangkan, dan kita mungkin mencoba keluar dari kecemasan itu dengan mengabaikan perasaan tersebut.

2.      Kenali Kelemahan Anda
Dengan mengetahui situasi yang membuat anda marah atau menyebabkan anda bereaksi berlebihan dapat membantu Anda menghindari stres.

3.      Kembangkan Bakat Dan Minat Anda
Orang yang bosan dan tidak gembira jarang memiliki banyak minat.

4.      Melibatkan diri dengan orang lain
Merasa terisolasi dan kesepian merupakan inti dari sebagian besar gangguan emosional. Kita adalah makhluk sosial, dan kita membutuhkan dukungan, rasa senang, dan rasa tentram yang diberikan oleh orang lain.
5.      Ketahui kapan membutuhkan bantuan
Walaupun saran diatas dapat membantu anda meningkatkan kesejahteraan emosional, terdapat batas-batas pada upaya pemahaman dan pertolongan diri sendiri. Sebagian masalah sulit untuk dipecahkan sendirian.

1 komentar:

Terima kasih bu Yumei. Sangat bermanfaat. Salam hormat.

Posting Komentar